, Gorontalo – Reses hari kedua Wakil Ketua Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Nikma Tahir, yang masuk Dapil VI Kabupaten Boalemo-Pohuwato, menggelar pertemuan dengan mayarakat di Desa Kemiri, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Selasa (07/02/2023).
Masyarakat yang hadir terlihat sangat antusias untuk menyampaikan aspirasinya. Kepala Desa Kemiri Mukhlis Abubakar juga menerima dengan baik reses Nikma Tahir tersebut.
Dari berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat, salah satu yang menjadi perhatian Nikma Tahir yakni soal pembangunan tanggul yang menghubungkan Desa Kemiri dan Desa Sipayo.
Aspirasi soal tanggul ini sebelumnya pernah disampaikan kepada pemerintah, namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut dari dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato.
“Insya Allah, apa yang disampaikan kepala desa tadi, dan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan, yang kebetulan, alhamdulillah ketemu di reses, dan ini sangat-sangat kita serius, karena ini dampaknya untuk masyarak itu sendiri” tutur Nikma.
Nikma bertekad akan menampung serta merealisasikan aspirasi yang disampaikan masyarakat.
“Makanya kami yang menjalankan reses ini aspirasi yang sangat perlu diperhatikan, insyaAllah ini ditindaklanjuti dengan proposal, dan juga saya akan langsung berhadapn dengan dinas yang bersangkutan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Kemiri Mukhlis Abubakar membenarkan bahwa persoalan ini memang pernah disuarakan kepada Dinas PU Pohuwato, namum belum terealisasi.
“Kemarin dipertengahan tahun 2022, saya datang ke PU langsung Provinsi, katanya selangkah lagi di imput di aplikasi SIPD kalau itu tidak salah, penjelasan dari pak Kabidnya,” jelasnya.
“Katanya, akan dianggarkan tahun 2023, tapi sampai hari ini juga kami belum menemukan informasi, apakah benar akan dianggarkan tahun 2023,” tambahnya.
Ia berharap aspirasi yang belum terealisasi ini bisa diwujudkan oleh Nikma Tahir selaku anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
“Mudah-mudahan lewat ibu haji, kami menitipkan harapan orang banyak, karena ada satu rumah warga yang sudah tidak ditempati, karena disebabkan oleh air yang belum ada tanggulnya,” beber kepala desa.
Usai reses di Desa Kemiri, Nikma Tahir mendengar kabar soal banjir yang terjadi di Desa Buhu Jaya. Dengan sigap Nikma bersama rombongan segera menuju ke lokasi.
Di tempat itu, masyarakat menyampaikan aspirasinya terkait dengan pembuatan gorong-gorong. Menurut warga setempat, gorong-gorong bisa meminimalisir volume air yang masuk agar tidak menyebabkan banjir. (Jefri)