, Gorut – Sekda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin jadi pemateri Latihan Dasar CPNS golongan III angkatan XXXIV (34) dan XXXV (35) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorut.
Latsar dilaksanakan di Kampus II Badan Diklat Provinsi Gorontalo, Kamis (1/4/2021).
Dalam materinya, Sekda Ridwan menekankan sikap disiplin dan loyalitas.
Panglima ASN Gorut itu menyampaikan, kedepan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Gorut harus lebih berani memberikan punishment terhadap aparatur yang kurang disiplin lewat penerapan e-Kinerja.
“Kelemahan di kita itu (Pemkab Gorut) adalah memberi reward jika ASN berkinerja baik, tapi tidak memberikan punishment ketika ASN berkinerja buruk. Nah, inilah yang melemahkan tingkat kedisiplinan,” kata Ridwan memotivasi CPNS.
Berbicara soal disiplin, lanjut Ridwan, pastinya berkaitan dengan e-Kinerja yang berfungsi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja.
“Kami berharap kedepan terus kita terapkan e-Kinerja ini. Sehingga begitu adik-adik (CPNS) ditugaskan ke masing-masing OPD, maka akan menemukan penerapa itu dan segera menyesuaikan. Walaupun kami akui sangat sulit untuk menyesuaikan hal (e-Kinerja) ini. Meski begitu, kesulitan inilah yang justru menjadikan kita sebagai seorang abdi negara yang tangguh dan berguna bagi bangsa dan negara,” tukasnya.
Ridwan mengungkapkan, menjadi seorang PNS/ASN bukanlah sesuatu yang mudah. Persaingan begitu ketat. Banyak lika-liku yang harus dihadapi dan ditaklukan. Banyak pula tahapan yang begitu sulit.
“Dari ribuan yang mendaftar, adik-adik yang terbaik. Tapi itu belum cukup! Ayo buktikan bahwa kelulusan yang digapai semata-mata untuk mengabdi pada negara dan tunduk pada aturan yang berlaku,” tegas Sekda Millennial itu.
Terkait sikap loyalitas sambung Ridwan, bukan hanya kepada atasan saja. Melainkan kepada bangsa dan negara. Termasuk bagi daerah dimana ASN itu bertugas.
“Setiap pribadi seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bersungguh-sungguh mengabdikan diri, ada juga yang berpikir bahwa yang penting sudah ada pekerjaan maka tidak lagi memikirkan kepentingan umum. Ada juga yang hanya bercita-cita menjadi seorang pejabat, tapi tidak mengindahkan kewajibannya sebagai pejabat. Nah, saya harap adik-adik jangan seperti itu. Kita harus inovatif dalam bekerja,” ucap Ridwan kembali memotivasi.
“Harapan kami, kalau sudah memilih untuk mengawali kerja menjadi ASN, maka akhirilah juga sebagai ASN. Nah, kami-kami ini contohnya. Kalau saya sebentar lagi akan pensiun dalam 1 hingga 2 tahun kedepan, maka adik-adik ini adalah calon-calon pengganti kami nanti,” pungkasnya. (daily02)