– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program Padat Karya Rehabilitasi Manggrove bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kabupaten Bone Bolango, Selasa (18/8/2020).
Wakil Bupati (Wabup) Gorut, Thariq Modanggu usai memimpin rapat tersebut menjelaskan, Program Padat Karya ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia tentang pemulihan ekonomi nasional.
“Ada dua hal yang menjadi target dari kegiatan ini, yang pertama meningkatkan pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat. Kedua, perbaikan ekosistim mangrove,” kata Wabup Thariq.
Atas nama Pemda Gorut, Wabup Thariq tentunya mengapresiasi program yang bakal melibatkan masyarakat.
“Kami Pemda Gorut mengapresiasi ini, dengan dukungan penuh. Karena kegiatan padat karya ini melibatkan masyarakat, terutama petani dan nelayan dalam rangka penanaman dan pembibitan,” ujar Thariq.
Saat diwawancarai, Wabup Thariq juga menjelaskan beberapa keuntungan yang nantinya diperoleh masyarakat melalui program padat karya rehabilitasi mangrove.
“Jadi, yang akan didapatkan oleh masyarakat itu adalah upah perhari antara Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu. Kemudian bahan-bahan yang dibutuhkan itu, nantinya dibeli dari masyarakat, bibitnya juga ditanam oleh masyarakat. Semua itu ada pendampingannya,” urai Thariq.
Untuk Gorut sendiri, lanjut Thariq, mendapat jatah lokasi 350 Hektar yang tersebar di 6 kecamatan. Yaitu, Tolinggula, Biau, Anggrek, Monano, Tomilito, dan Atinggola.
“Karena itu, rapat tadi merupakan rapat persiapan untuk menghadapi pelaksanaan rapat koordinasi yang nantinya akan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah kecamatan, desa, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga LSM,” pungkasnya.
Orang nomor dua di Kabupaten Gorut itupun mengharapkan, manfaat program padat karya ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Sehingga target pemulihan ekonomi bisa tercapai sesuai rencana. (daily02)