Gorontalo– Dua warga Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (26/1/2025). Salah satu korban, Haidin Arsyad (34), meninggal dunia, sementara rekannya, Ronal Muda (31), masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki Gorontalo Utara.
“Benar, ya gara-gara makan ikan buntal kemarin. Dokter yang menangani saudara saya Ronal di rumah sakit mengatakan mereka keracunan ikan buntal,” kata Sulastri Ladiku Muda (35), kakak Ronal, kepada media pada Senin (27/1).
Menurut Sulastri, insiden bermula ketika Haidin dan Ronal memancing di laut dan menangkap ikan buntal. Mereka kemudian memasak hati ikan buntal sebagai bahan makanan khas Gorontalo bernama Ilabulo.
“Setahu saya, mereka memancing ikan di laut. Hasil tangkapannya cuma ikan buntal. Kemudian hati ikan buntal ini mereka masak untuk dibuat Ilabulo,” ungkap Sulastri.
Setelah mengonsumsi makanan tersebut, keduanya mulai merasakan gejala keracunan, seperti pusing, muntah-muntah, dan kejang-kejang.
“Saya lihat mereka pusing, muntah-muntah, dan kejang-kejang,” tambahnya.
Keduanya segera dibawa ke RSUD Zainal Umar Sidiki pada pukul 10.00 WITA untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawa Haidin tidak dapat diselamatkan, sementara Ronal masih dirawat.
“Korban Haidin dinyatakan meninggal dunia, dan Ronal kondisinya mulai membaik meski masih mengeluh pusing,” ujar Sulastri.
Ikan buntal dikenal sebagai salah satu ikan paling beracun di dunia karena mengandung tetrodotoxin, racun yang terdapat di hati, ovarium, dan bagian tubuh lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot, kegagalan pernapasan, bahkan kematian jika dikonsumsi tanpa pengolahan yang tepat.
Meski sebagian masyarakat di wilayah tertentu menjadikan ikan buntal sebagai bahan masakan, pengolahannya memerlukan keahlian khusus untuk menghilangkan racun. Kesalahan kecil dalam proses pengolahan dapat berakibat fatal.
Kasus keracunan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi ikan buntal. Dinas Kesehatan setempat diharapkan segera memberikan sosialisasi terkait risiko ikan buntal dan pentingnya pengolahan makanan yang aman.
“Kami harap ada perhatian khusus terkait edukasi bahaya ikan buntal agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutup Sulastri.
(d10)