- Arman Hasan, petani di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mengungkapkan, bantuan benih jagung varietas HJ yang disalurkan oleh para petugas lapangan, tidak pernah diusulkan oleh para petani.
“Kami petani jagung di Kecamatan Anggrek sudah terbiasa dengan benih dengan Varietas Bisi, karena memang sudah teruji dan kualitasnya sangat bagus. Kalau varietas HJ yang disalurkan tahun ini, kami khawatir kualitasnya tidak akan bisa meningkatkan perekonomian para petani di Kecamatan Anggrek,” keluh Arman.
Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Lukum Diko saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (20/4/2020) membenarkan adanya keluhan petani Anggrek itu.
Sebagai wakil rakyat, Lukum sangat menyesalkan bantuan benih jagung yang disalurkan.
“Seharusnya bantuan benih yang diserahkan sesuai dengan permintaan dari para petani dan direalisasikan oleh dinas terkait. Sebab, benih yang dipilih oleh para petani pada dasarnya sudah teruji dan bisa meningkatkan ekonomi para petani,” kata Lukum.
Lukum juga menambahkan, jika bantuan benih tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani, maka hasil panen nanti tidak akan sesuai pula dengan apa yang diharapkan. Bahkan dikhawatirkan tidak akan laku di pasaran.
“Saya beri contoh, 3 tahun lalu ada bantuan benih jagung dengan merek Dragon, pada saat panen kualitas jagungnya sangat jelek dan membuat banyak para petani di Kecamatan Anggrek merugi. Nah, kalau sudah seperti ini apakah pemerintah daerah bisa menanggung kerugian dari para petani?” tanya Lukum.
Sebagai tindak lanjut aduan masyarakat ini, dalam waktu dekat kata Lukum, pihak komisi 2 akan turun langsung ke lapangan dan akan melakukan investigasi lebih mendalam terkait dengan penyaluran bantuan benih.
“Kami akan agendakan dalam waktu dekat untuk turun lapangan dengan dinas terkait , dan juga akan melakukan hearing terkait dengan persoalan ini,” tandasnya. (daily03)