Gorontalo – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Gorontalo ikut mengambil peran strategis dalam rapat koordinasi penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) yang dipimpin Gubernur Gorontalo pada Kamis (2/10/2025). Rapat ini membahas mekanisme dan penetapan harga tebu milik petani yang dipasok ke PT Pabrik Gula Gorontalo.
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Gorontalo, Achmad, S.ST., M.H., hadir bersama jajaran Kepala Bidang untuk memastikan aspek kebijakan pertanahan tidak terlepas dari dinamika ekonomi sektor perkebunan tebu di daerah.
Selain membahas harga, kehadiran BPN Gorontalo dipandang penting karena menyangkut kepastian status lahan petani tebu. Menurut Achmad, keberlanjutan industri gula tidak hanya ditentukan oleh harga yang layak, tetapi juga oleh jaminan hak atas tanah yang menjadi basis produksi tebu.
“BPN hadir untuk memastikan bahwa kepemilikan lahan petani terjamin. Dengan demikian, para petani memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam sistem pembelian tebu,” jelas Achmad.
Forum yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo ini turut dihadiri pejabat pemerintah daerah, instansi teknis, serta perwakilan pabrik gula. Salah satu fokus utamanya adalah penentuan harga tebu yang dinilai berpengaruh langsung pada pendapatan petani sekaligus keberlangsungan industri gula.
BPN menilai, tanpa adanya kepastian harga yang jelas dan disepakati, petani akan berada dalam posisi yang rentan. Oleh karena itu, mekanisme SPT harus mengutamakan keadilan dan transparansi.
Rapat ini menjadi ruang untuk menyamakan pandangan mengenai mekanisme pembelian, kejelasan harga, dan perlindungan kepentingan petani. Pemerintah daerah bersama BPN Gorontalo mendorong agar penerapan SPT berjalan terbuka, transparan, dan sesuai kesepakatan bersama antara petani dan pihak pabrik.
“SPT harus menjadi instrumen yang melindungi petani, bukan membebani mereka. Dengan adanya kesepakatan yang adil, industri gula Gorontalo dapat berkembang berkelanjutan,” tegas Achmad.
Keterlibatan BPN Gorontalo diharapkan mampu memperkuat sinergi antara kebijakan pertanahan dan ekonomi daerah. Dengan lahan yang terjamin dan harga tebu yang jelas, petani dapat meningkatkan kesejahteraannya, sementara pabrik tetap mendapatkan pasokan bahan baku yang stabil.
Ke depan, BPN berkomitmen terus mengawal implementasi kebijakan ini agar tujuan utamanya tercapai: meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat industri gula di Gorontalo.