Gorontalo — Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.
“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Kepala Pembiayaan Gorontalo BTPN Syariah, Rosmini, Rabu (11/9/2024).
Dengan kumpulan, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga memiliki kepribadian dan kemampuan yang terus bertumbuh. Ibu Risnawati M. Upa salah satunya, ia adalah warga Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubala, yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah di Gorontalo sejak Juni 2023.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini,” tutur Ibu Risnawati.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Pulubala Fitriyati Pakaya, S. TP mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan. Ia mengakui bahwa pendampingan memang diperlukan bagi masyarakat inklusi agar mereka memiliki kehidupan yang lebih berarti.
“Saya mendukung dan apresiasi pendampingan yang dilakukan oleh BTPN Syariah karena langsung menjemput bola ke kumpulan ibu-ibu, terlebih ibu-ibu tidak hanya mendapatkan akses keuangan tapi juga akses pengetahuan. Ini merupakan manfaat yang sangat berarti bagi mereka,” tutur Fitriyati.
Senada, Kepala Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubala, Gorontalo, Hamsah Biu turut mengapresiasi pendampingan BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi di area setempat. Pasalnya, hal tersebut membantu aparat dalam mengentaskan kemiskinan di Desa Pongongaila.
“Ibu-ibu jadi lebih berdaya. Selain mendapatkan akses keuangan berupa permodalan untuk usaha, ibu-ibu nasabah diberikan pelatihan cara mengelola keuangan yang baik. Sehingga ini secara tak langsung bisa membantu mengentaskan kemiskinan dalam satu tahun terakhir,” jelas Hamsah.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tentunya semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” jelas Ainul.
Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,78 miliar kepada lebih dari 6.000 nasabah di Gorontalo. (*)