Jakarta- Perusahaan konsumer global, Unilever, melaporkan kinerja penjualan mereka di Indonesia pada triwulan keempat tahun 2023 mengalami tekanan akibat dari aksi boikot yang dilakukan masyarakat pasca perang antara Israel dan Hamas. Dalam pengumuman tersebut, perusahaan yang dikenal dengan merek-merek seperti Vaseline, Dove, Rexona, dan produk kebutuhan rumah tangga lainnya tersebut menyatakan bahwa imbas dari aksi boikot tersebut menyebabkan penurunan penjualan sebesar 15 persen dalam tiga bulan terakhir tahun lalu.
CEO Unilever, Hein Schumacher, menjelaskan bahwa penurunan tersebut terjadi karena konsumen di Indonesia menghindari produk-produk merek mereka sebagai respons terhadap situasi geopolitik di Gaza. “Di Indonesia, kami melihat penurunan penjualan sebesar dua digit pada kuartal keempat karena penjualan beberapa perusahaan multinasional terkena dampak kampanye konsumen yang terfokus secara geopolitik,” ungkap Schumacher seperti yang dikutip dari CNN.com pada Kamis (8/2/2024).
Fenomena yang sama juga dialami oleh beberapa perusahaan lainnya, termasuk McDonald’s, KFC, Pizza Hut, dan Starbucks, yang juga mengalami tekanan bisnis yang signifikan di Timur Tengah akibat dari aksi boikot yang terkait dengan isu tersebut.
Penurunan penjualan ini menjadi perhatian utama dalam industri konsumer, dengan perusahaan-perusahaan berusaha untuk menavigasi tantangan-tantangan yang dihadapi akibat dari ketegangan geopolitik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Perusahaan-perusahaan tersebut akan terus memantau dan menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi perubahan-perubahan pasar yang terjadi.
(d08)