Netanyahu ‘Sembunyi’ di Vila Mewah saat Iran Serang Israel

Dailypost.id
Benjamin Netanyahu (istimewa)

DAILYPOST.ID Jakarta — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, dikabarkan ‘sembunyi’ di sebuah vila mewah di lingkungan Talpiot, Yerusalem, yang dimiliki oleh pengusaha Yahudi-Amerika, Simon Falic, pada saat Iran melakukan serangan balik pada Sabtu (13/4) malam.

Menurut laporan dari JerusalemPost, vila yang menjadi tempat berlindung pasangan Netanyahu ini dilengkapi dengan sistem perlindungan canggih yang tahan terhadap serangan rudal. Meskipun belum ada tanggapan resmi dari kantor Perdana Menteri terkait kabar ini, sumber terdekat telah mengonfirmasi kebenarannya.

https://wa.wizard.id/003a1b

Vila tersebut, yang menjadi favorit pasangan Netanyahu selama beberapa tahun terakhir, terkenal dengan fasilitas perlindungan rudal yang canggih. Awalnya, keluarga Netanyahu tinggal di rumah keluarga Falic di Kaisarea selama gempuran ke Palestina dan serangan ke kawasan lainnya. Namun, beberapa bulan terakhir, mereka telah kembali ke apartemen pribadi mereka di Yerusalem.

Baca Juga:   Lebih dari 12.000 Anak Tewas Akibat Agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat Palestina

Ancaman balasan dari Iran membuat keluarga Netanyahu kembali ke vila Talpiot pada akhir pekan lalu. Sementara itu, putra sulung Netanyahu, Yair, dilaporkan tinggal di sebuah apartemen yang dimiliki oleh teman dekat keluarga Falic di Miami.

Simon Falic, yang juga merupakan penyumbang utama asal Amerika bagi keluarga Netanyahu, telah menjadi dukungan penting bagi mereka dalam beberapa waktu terakhir.

Serangan udara Iran ke Israel pada akhir pekan lalu menimbulkan luka ringan pada setidaknya 31 orang, meskipun sebagian besar proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dengan dukungan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.

Baca Juga:   Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Hentikan Genosida di Gaza

Serangan ini merupakan respons atas pemboman oleh Israel terhadap kedutaan besar Iran di Suriah pada 1 April, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai tindakan pembelaan diri dan menegaskan komitmen Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional serta internasional, termasuk isu Palestina.

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia