Perfeksionisme Berlebihan Bisa Jadi Tanda Gangguan OCD, Ini Cara Mengatasinya!

Ilustrasi/ Istimewa
Dijual Lahan Perumahan Gorontalo

DAILYPOST.ID – Perfeksionisme adalah sifat yang dapat memberikan keuntungan maupun kerugian. Di satu sisi, perfeksionis cenderung melaksanakan tugas dengan sangat baik dan berkualitas. Namun, di sisi lain, mereka sering merasa tidak puas jika hasil pekerjaan tidak mencapai standar yang telah ditentukan, bahkan meski orang lain berpendapat sebaliknya.

Namun, ketika perfeksionisme berubah menjadi sangat kompulsif, ini dapat menjadi tanda obsessive-compulsive disorder (OCD). OCD adalah gangguan yang ditandai dengan obsesi dan kompulsi yang berulang-ulang. Penderita OCD merasakan keinginan (obsesi) untuk melakukan perilaku tertentu (kompulsi), yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan tekanan yang signifikan.

Lampu Kipas Plafon Shopee

Perfeksionis yang mengalami tanda-tanda OCD cenderung memiliki keinginan yang sangat kuat untuk melakukan segala sesuatu secara sempurna sesuai dengan kriteria mereka sendiri. Perbedaannya dengan perfeksionis yang normal, perfeksionis OCD bisa membuat penderitanya lelah secara fisik dan mental karena mereka selalu memastikan semua berjalan sesuai keinginan dan kriteria mereka.

Selain itu, perfeksionis OCD cenderung mengalami kecemasan yang lebih tinggi terkait dengan masalah “pemeriksaan”. Sebagai contoh, jika penderita merasa tidak yakin atau ragu apakah telah mengunci pintu atau mematikan kompor, mereka dapat kembali dan memeriksanya berulang kali untuk memastikan semuanya berada dalam keadaan yang benar.

Meskipun sifat perfeksionisme mungkin membantu untuk menghasilkan hasil yang lebih baik, gejala obsesi dan kompulsi ini dapat membuat penderitanya merasa lebih buruk dan kurang percaya diri. Hal ini bisa menimbulkan gangguan kecemasan yang lebih ekstrem dan bahkan mengarah pada depresi.

OCD biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa, tetapi tidak menutup kemungkinan OCD dimulai sejak masa kanak-kanak. Gejala biasanya dimulai secara bertahap dan tingkat keparahan cenderung bervariasi. Jenis obsesi dan kompulsi yang dialami penderita juga dapat berubah seiring waktu.

Jika kamu seorang perfeksionis dan merasa kondisimu semakin tidak wajar, sebaiknya hubungi psikolog untuk memastikan apakah kamu mengidap OCD atau tidak.

Pengobatan untuk OCD biasanya mencakup psikoterapi dan obat-obatan. Kedua jenis pengobatan ini biasanya digabungkan untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Dokter mungkin meresepkan obat antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), untuk membantu mengurangi perilaku obsesif dan kompulsif.

(VIP)

headset gaming kuping kucing FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
media online gorontalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ekakraf multimedia