Gorontalo– Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menegaskan kesiapan Provinsi Gorontalo untuk menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia Timur. Pernyataan ini disampaikan dalam presentasi kepada para duta besar dari Jordania, Oman, Maroko, dan Bahrain di aula Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo pada Sabtu (23/11/2024).
Rudy Salahuddin memaparkan berbagai sektor strategis yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi Gorontalo.
1. Sektor Pertanian dan Perikanan
Gorontalo memiliki produk unggulan seperti jagung, beras, kelapa, kemiri, dan kakao. Pengembangan industri hilir, seperti pengolahan minyak kelapa dan produk berbasis jagung, menjadi prioritas untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan lapangan kerja.
Di sektor perikanan, Gorontalo terus menunjukkan kinerja ekspor yang menjanjikan. Pada 28 Oktober 2024, Gorontalo mengekspor 2.040 kilogram produk perikanan premium, seperti kerapu, tenggiri, tuna, dan cangkang nila, ke Singapura, Jepang, dan Thailand.
2. Pariwisata
Dengan destinasi ikonik seperti Hiu Paus Botubarani, Benteng Otanaha, dan Desa Terapung Torosiaje, sektor pariwisata di Gorontalo terus tumbuh. Wisata berbasis ekosistem laut dan sejarah ini telah mendorong peningkatan jumlah wisatawan dalam beberapa tahun terakhir.
3. Infrastruktur dan Lokasi Strategis
Rudy juga menyoroti pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan, yang semakin memperkuat posisi Gorontalo sebagai hub perdagangan di Indonesia Timur. Letaknya yang strategis membuka peluang besar untuk investasi di bidang industri, pariwisata, serta pengelolaan sumber daya alam.
Rudy menegaskan bahwa kesiapan Gorontalo tidak hanya didukung oleh potensi alamnya, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal menjadi salah satu prioritas untuk memastikan kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan pembangunan infrastruktur, pelabuhan, dan kesiapan SDM, Gorontalo siap mengambil peran lebih besar sebagai pusat ekonomi baru di kawasan timur Indonesia,” ungkapnya.