, Gorontalo – Curhatan pemilik akun Facebook Arif Ismail soal pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Telaga, Kabupaten Gorontalo menuai sorotan warganet.
Lewat postingannya di beranda facebook, Arif Ismail mengungkapkan bahwa tidak mendapatkan layanan medis yang memadai di PKM tersebut. Hal itu dialami sejak awal persalinan isterinya hingga akhirnya meninggal dunia pasca persalinan.
Sebelumnya, Arif mengaku bahwa isterinya mengalami sesak nafas tiga hari pasca operasi caesar di salah satu rumah sakit. Pada Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 01:30 WITA pagi ia membawa isterinya ke PKM Telaga menggunakan Bentor (Becak Motor), namun sangat disayangkan, UGD PKM yang seharusnya buka 1×24 jam justru dalam keadaan tertutup.
Selengkapnya Baca: Pengakuan Arif Ismail
Saat dikonfirmasi media, dr. Meliana Panter selaku Kepala PKM Telaga menjelaskan, memang saat itu ada 2 perawat yang bertugas (piket) di UGD Puskesmas Telaga, hanya saja beberapa saat sebelum kedatangan Arif dan isterinya, kedua perawat itu sedang pergi ke gudang untuk mengambil tabung oksigen.
“Untuk UGD memang buka 1×24 jam. Tapi, kami memang mengatur jadwal piket. Nah, untuk malam hari itu ada 2 bidan dan 2 perawat. 2 bidan stay di ruang persalinan dan di UGD 2 perawat. Kebetulan, beberapa saat sebelum kejadian ada pasien yang memiliki riwayat jantung juga alami sesak dan membutuhkan oksigen, sehingga mereka (2 perawat) menukar tabung oksigen. Kebetulan, gudang oksigen itu agak ke belakang jadi jauh dari UGD. Kemungkinan, pas pasien ini (Nur Hayati) datang bertepatan dengan perawat kami sedang berada di gudang,” terang dr. Meliana.
Selengkapnya Baca: Klarifikasi Kepala PKM
Postingan Arif di media sosial itupun menuai ragam komentar. Bahkan sejumlah netizen sempat menandai akun facebook milik pejabat daerah, salah satunya Wakil Bupati (Wabup) Hendra S. Hemeto.
Wabup Hendra di sela-sela kesibukan menghadiri prosesi wisuda anaknya di luar negeri, memberi respon tegas. Menerima notifikasi tersebut, ia langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan meminta agar masalah ini cepat ditangani.
“Ya, saya baru saja mendapat informasi mengenai masalah itu. Oleh karenanya, saya langsung menghubungi kepala dinas kesehatan guna menindaklanjuti masalah ini. Menurut kepala dinas kesehatan pihaknya sudah melayangkan klarifikasi,” kata Wabup Hendra saat dihubungi via telp.
Selengkapnya Baca: Klarifikasi Dinas Kesehatan
Meski begitu, Wabup Hendra meminta dinas kesehatan agar mendalami masalah ini. Dirinya juga menegaskan, masalah seperti ini bukan hal sepeleh. Sehingga butuh koordinasi lebih lanjut sehingga masalah seperti ini tidak dialami oleh masyarakat lain.
“Pelayanan kesehatan masyarakat harus diutamakan! Sudah saya tegaskan, jangan saling melempar alasan dan tanggung jawab ketika terjadi hal seperti ini. Kesehatan dan keselamatan warga selalu diutamakan,” tegas Wabup Hendra.
“Kalau nanti ada pihak yang terbukti lalai dalam menjalankan tugas, maka saya perintahkan untuk diberikan sanksi tegas!,” sambung Wabup Hendra.
Di akhir kesempatan itu, Wabup Hendra turut prihatin dengan peristiwa yang dialami keluarga Arif Ismail serta mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Almarhumah Nur Hayati.
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Saya atas nama pribadi, pemerintah dan keluarga turut prihatin dan turut berduka cita atas meninggalnya almarhumah. Semoga kelaurga diberi kesabaran dan ketabahan, aamiin,” tutupnya. (daily02)