Gorontalo– Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo (BSG) hari ini digelar di Ballroom Kantor Pusat BSG, Jalan Piere Tendean No. 100, Manado. Agenda penting dalam pertemuan ini salah satunya adalah pembahasan nama-nama calon untuk mengisi posisi strategis, seperti Direksi dan Komisaris.
Isu hangat pun mencuat, terutama terkait nama-nama yang disebut-sebut akan mewakili Provinsi Gorontalo. Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, yang dipastikan hadir dalam RUPS, menjadi sorotan publik usai beredar kabar bahwa salah satu calon komisaris merupakan menantu beliau sendiri.
Publik mempertanyakan independensi dan integritas dalam proses seleksi jabatan tersebut, bahkan sampai menuding adanya praktik nepotisme.
Jubir Gubernur: Profesionalisme Jadi Pegangan Utama
Menanggapi isu tersebut, Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Noval Abdussamad, menegaskan bahwa pengisian jabatan Komisaris maupun Direksi di BSG dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip profesionalisme dan integritas.
“Semua nama yang beredar sudah diinventarisasi dan diteliti dari segi persyaratan. Pak Gubernur menekankan pentingnya profesionalisme, pengalaman di bidang perbankan, tidak memiliki catatan hukum, dan memenuhi semua syarat yang ditetapkan,” jelas Noval saat dihubungi, Selasa (8/4/2025).
Ia menambahkan bahwa seleksi tidak hanya soal nama, tetapi juga prosesnya harus melalui mekanisme resmi yang diatur dalam RUPS.
“Setelah aspek profesionalisme, semua nama akan melalui pembahasan para pemegang saham dalam forum RUPS sebelum ditetapkan,” imbuhnya.
Soal Lobi-Lobi, Gubernur Tetap Konsisten
Mengenai adanya spekulasi tentang lobi politik antar pemegang saham, Noval tak menampik bahwa dinamika seperti itu memang bagian dari proses. Namun, ia memastikan bahwa komitmen Gubernur tetap tidak tergoyahkan.
“Kalau soal dinamika dan lobi, itu bagian dari pembahasan. Tapi prinsip utama yang dipegang Gubernur adalah tetap profesionalisme. Itu yang menjadi dasar sikap beliau,” tegas Noval.
Penentu Tetap di Meja Rapat RUPS
RUPS BSG menjadi panggung penting bagi para pemilik saham dari berbagai daerah di Sulawesi Utara dan Gorontalo untuk menentukan arah kepemimpinan baru di tubuh bank milik pemerintah daerah ini. Gubernur, wali kota, dan bupati dari dua provinsi hadir langsung untuk memberi suara dan pengaruh mereka.
Meski berbagai spekulasi beredar, keputusan akhir tetap berada di tangan para pemegang saham melalui proses yang formal dan legal.
(d10)