, Wonogiri – Pada 16 Agustus 2023 malam, Masyarakat Dusun Jetis RT 02 RW 05, Desa Doho Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri berkumpul di rumah tokoh warga untuk menggelar malam tirakatan 17 Agustus.
Malam tirakatan merupakan tradisi unik perayaan 17 Agustus turun temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Lalu, apa makna malam tirakatan 17 Agustus?
Malam tirakatan adalah tradisi masyarakat dalam menyambut HUT kemerdekaan RI yang dilakukan dengan berkumpul bersama di masing-masing RT, RW, atau desa pada 16 Agustus malam.
Pada malam tirakatan, para warga menggelar doa bersama bagi para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI.
Malam tirakatan juga diisi dengan sambutan dari sesepuh atau tokoh setempat kemudian dilanjutkan dengan kenduri dan makan bersama.
Salah satu makanan yang tidak absen dalam malam tirakatan 17 Agustus adalah tumpeng yang dimasak oleh ibu-ibu secara gotong royong.
Pada malam tirakatan 17 Agustus, tidak hanya diisi dengan doa dan kenduri tetapi juga diisi dengan berbagai acara kesenian tradisional seperti rebana.
Kepala Dusun Jetis Sumardi menyampaikan, Makna malam tirakatan 17 Agustus, yakni wujud syukur atas Kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah
“Makna malam tirakatan 17 Agustus adalah wujud syukur atas kemerdekaan RI dari penjajah,” tuturnya, Rabu (16/8/2023) malam.
Dalam kesempatan ini, warga juga melakukan instropeksi diri terkait kontribusinya kepada bangsa dan negara.
“Momentum ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” tandasnya.
Turut hadir pada malam tirakatan 17 Agustus, yakni tokoh warga, tokoh agama dan masyarakat.
Penulis: Sarno Kenes