, Gorut – Ramdan Tanaiyo selaku Bendahara DPC PROJO Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mengharapkan keseriusan pemerintah daerah (Pemda) dan DPRD untuk menyikapi secara serius persoalan pelayan pasien Di RS ZUS, dibandingkan dengan persoalan yang justru belum begitu menyentuh masyarakat luas.
“Harusnya lebih fokus dengan persoalan RS ZUS yang masih belum dipikirkan dengan anggaran yang lebih. Dan saya berharap para aktivis Gorut untuk mendorong bersama-sama persoalan RS ZUS ini karena ini kepentingan masyarakat luas,” kata Ramdan saat diwawancarai, Rabu malam (27/1/2021).
Ramdan menilai, persoalan tersebut menjadi masalah yang selalu terjadi di RS ZUS, khususnya ketersediaan dokter spesialis dan peningkatan SDM.
“Dimana RS ZUS ini yang telah menelan anggaran puluhan miliar, hanya menjadi tempat transit untuk pasien, selalu dirujuk walaupun dengan katagori yang masih bisa dirawat di ZUS, hanya dikarenakan ketidak ketersediaan dokter spesialis dalam melakukan tindakan, misalnya yang saya temui langsung pasien dari Ponelo Kepulauan, perawat menyampaikan pasien dirujuk saja pak, ada gejala usus buntu, walaupun tanpa hasil lab dan USG, begitu saya tanyakan kenapa tidak di USG dulu dan ambil lab untuk kepastian sakitnya, sehingga kalau bisa ditangani di sini akan lebih baik, katanya perawat, dokter bedah tidak ada pak, hanya setiap hari senin, makanya harus dirujuk,” urai Ramdan.
“Kasihan saya sampaikan, karena harus berpikir bagaimana keluarga pasien kalau jauh harus ke RS Dunda, dan misalnya tiba di sana hasil USG dan lab nya bukan usus buntu, harusnya masalah seperti ini diprioritaskan karena mnyangkut nyawa seseorang dan keadilan bagi warga masyarakat Gorut, sebab belum tentu semua warga siap untuk dirujuk dengan segala pertimbangan termasuk persoalan biaya,” sambungnya.
Ramdan pun menyampaikan, meskipun biaya rumah sakit itu gratis, tapi warga Gorut, khususnya masyarakat dari daerah-daerah yang jauh dari pusat ibukota, pasti akan terbebani dengan biaya transportasi keluarga mereka.
“Ya, di Rumah sakit mungkin gratis, tapi bagaimana dengan penjaga pasien dan transportasi mereka? Sehingga saya berharap tolonglah pemerintah fokus pada persoalan kesehatan ini, apakah tidak mampu daerah ini untuk menggaji dokter spesialis berpraktek setiap hri berada di rumah sakit seperti rumah sakit di daerah lain, apalagi para pejabat daerah termasuk anggota DPRD selalu dapat pelayan yang baik apabila sakit dan Rumah sakit yang baik, tapi sayangnya bukan di RS ZUS, karena belum tentu mereka mau nginap di Rs ZUS karena ingin pelayan yang bagus,” tandas Ramdan.
“Lantas bagaimana dengan persoalan keadilan terhadap rakyat Gorut yang telah menggaji seluruh pejabat di daerah ini? maka kenapa tidak segera memperbaiki dan duduk bersama untuk meningkatkan kualitas RS ZUS ini?” tanya Ramdan.
Dirinya yakin dan percaya, persoalan seperti ini sudah menjadi perhatian pemerintah hanya eksekusinya yang dinilai masih belum jelas.
“Ini butuh keseriusan! Saya hanya berharap pemda dan DPRD harus hadir dan menyelesaikan persoalan-persoalan di tengah-tengah kehidupan masyarakat khususnya masyarakat berpendapatan di bawah yang hanya sanggup mencari nafkah untuk kebutuhan makan setiap hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemda Gorut dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan saat dihubungi via Whatsapp belum memberikan komentarnya terkait masukan itu. (daily02)