Jakarta– Salah satu nasihat yang sering didengar para ibu baru adalah “Sleep when the baby sleeps” atau tidur saat bayi tidur. Namun, apakah benar semua ibu bisa melakukannya?
Faktanya, pola tidur bayi yang masih sporadis dalam tiga bulan pertama sering kali membuat para ibu mengalami kurang tidur. Saat bayi tertidur, banyak ibu justru tergoda untuk melakukan berbagai aktivitas lain, seperti membereskan rumah, mencuci perlengkapan bayi, atau bahkan bekerja bagi yang menjalani work from home.
Menurut Certified Sleep & Recovery Coach Vishal Dasani, kebiasaan ini justru dapat membuat tubuh semakin lelah. Dalam perayaan World Sleep Day di The Westin Jakarta pada Jumat (14/3/2025), ia menjelaskan pentingnya istirahat bagi ibu setelah melahirkan.
“Memang pola tidur bayi di awal masih tidak menentu, jadi kalau ibu bisa mengikuti pola tidurnya, sebaiknya diikuti saja,” ujar Vishal.
Namun, ia juga memahami bahwa tidak semua ibu bisa langsung tidur begitu bayi tertidur. Untuk itu, ia menyarankan agar para ibu tidak memaksakan diri melakukan aktivitas yang terlalu menstimulasi tubuh saat bayi tidur.
“Jangan tergesa-gesa melakukan sesuatu yang membuat tubuh semakin aktif. Jika bisa tidur, tidurlah sebentar. Jika tidak bisa tidur, cukup istirahat dan hindari aktivitas berat,” tambahnya.
Jika ada kegiatan yang tidak bisa dihindari, Vishal menyarankan ibu untuk meregulasi diri atau mengatur ulang kondisi tubuh sebelum kembali beraktivitas.
“Caranya dengan mengatur napas, terutama saat mengembuskan napas lebih lama. Ini memberi sinyal ke tubuh untuk rileks dan mengurangi rasa lelah. Jika tidak dilakukan, tubuh akan terus merasa ingin aktif,” jelasnya.
Dengan menerapkan strategi ini, ibu baru dapat menjaga kesehatan dan kebugaran mereka, sehingga tetap bisa merawat bayi dengan optimal tanpa mengorbankan kondisi tubuh sendiri.
(d10)