Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menyatakan akan meninjau ulang rencana penambahan saham di Bank Sulut Gorontalo (BSG). Langkah ini menyusul hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang tidak mengakomodasi perwakilan Gorontalo di jajaran komisaris maupun direksi.
Melalui Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Supriyanto Radjak, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut memicu kekecewaan di kalangan kepala daerah di Gorontalo yang juga merupakan pemegang saham BSG.
“Ada rasa kecewa dari para kepala daerah di Gorontalo atas hasil RUPS LB. Hal ini sudah dikomunikasikan langsung kepada Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail,” ujar Supriyanto dalam keterangan tertulis yang diterima media, Kamis (08/04/2025).
Sebelumnya, Pemprov Gorontalo telah merencanakan penambahan modal sebesar Rp5 miliar ke BSG, yang diusulkan dalam RUPS Tahunan 2025. Namun, rencana itu kini dipertimbangkan kembali pasca hasil RUPS LB yang tidak memberikan kursi untuk perwakilan Gorontalo dalam struktur kepemimpinan bank.
“Setelah RUPS LB yang tidak melibatkan perwakilan Gorontalo, kebijakan penambahan modal ini akan ditinjau ulang secara menyeluruh,” tegas Supriyanto yang akrab disapa David.
Lebih lanjut, Supriyanto menuturkan bahwa Pemprov Gorontalo melalui Badan Keuangan Daerah juga akan mengkaji kembali penempatan BSG sebagai pengelola Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Pemerintah daerah berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap posisi Gorontalo sebagai pemegang saham di bank tersebut.
“Kajian ini akan dilakukan dengan memperhatikan regulasi yang berlaku terkait peran bank daerah dalam mengelola RKUD,” tutupnya.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemprov Gorontalo serius dalam memastikan hak dan peran daerah dalam struktur kepemilikan dan pengelolaan bank daerah. Peninjauan ini dinilai penting demi menjaga transparansi, akuntabilitas, dan representasi yang proporsional dalam lembaga keuangan yang turut dibiayai dari anggaran daerah.