570 Ribu Penerima Manfaat, Program MBG Terus Meluas ke Seluruh Indonesia

Editor: Febrianti Husain
Petugas sedang menyiapkan paket makanan bergizi di SPPG Palmerah. (Sumber Foto: Istimewa)

DAILYPOST.ID Jakarta–  Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi beroperasi di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, pada Senin (6/1/2025). Program ini menyuplai makanan bergizi gratis untuk 2.987 siswa di 11 sekolah di wilayah Jakarta Barat.

Distribusi makanan dilakukan dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama, makanan disalurkan untuk siswa taman kanak-kanak (TK) serta siswa kelas 1 hingga kelas 3 sekolah dasar (SD). Sedangkan pada gelombang kedua, paket makanan dibagikan kepada siswa kelas 4 hingga kelas 6 SD dan siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

https://wa.wizard.id/003a1b

Menu makanan pada gelombang pertama terdiri dari nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan jeruk. Sementara pada gelombang kedua, menunya adalah ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan jeruk.

Baca Juga:   Efisiensi Anggaran Era Prabowo, Benarkah Tanpa Dampak Negatif?

Setiap SPPG bertanggung jawab untuk memastikan kualitas makanan, mulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan, produksi, hingga distribusi ke penerima manfaat.

Dedek Prayudi, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, mengungkapkan bahwa program MBG telah menjangkau 570.000 penerima manfaat di 26 provinsi melalui 190 SPPG. Jumlah ini diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai 937 SPPG pada Maret 2025, dengan target penerima manfaat sebanyak 3 juta orang.

“Kami menargetkan program ini dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada 2029,” ujar Dedek saat ditemui di SPPG Palmerah.

Baca Juga:  

Program ini memiliki dua skema pendistribusian:

  1. Skema Jemput: Paket makanan diambil langsung oleh pihak sekolah untuk siswa.
  2. Skema Antar: Paket dikirimkan langsung oleh Dapur MBG, khusus untuk ibu hamil dan menyusui.

Dedek menambahkan, selain memperbaiki status gizi siswa, program MBG juga menjadi daya tarik bagi anak-anak yang belum bersekolah. Selama uji coba, program ini meningkatkan kehadiran siswa secara signifikan.

Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana, menjelaskan bahwa dapur ini melibatkan 50 orang tenaga kerja yang terdiri dari ahli gizi, akuntan, tim masak, tim pemorsian, supir, hingga petugas pencuci alat.

“Kami memastikan setiap menu memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) sesuai usia penerima manfaat. Kami juga melakukan pemeriksaan bahan baku untuk menjaga higienitas dan kualitas makanan,” jelas Yudha.

Baca Juga:   Kementerian ATR/BPN Percepat Penyelesaian Sertifikasi Tanah Ibadah

SPPG Palmerah melayani ribuan siswa dari tingkat TK hingga SMA di wilayah tersebut. Makanan yang dihasilkan telah melewati proses pengawasan ketat untuk memastikan kualitas gizi dan higienitas.

(d10)

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia