Bahaya Begadang: Lebih dari Sekedar Kantung Mata Panda

Dailypost.id
Ilustrasi begadang (Ist)

DAILYPOST.ID Yourlife — Begadang atau kebiasaan terjaga hingga larut malam menjadi fenomena yang cukup sering dialami, baik karena pekerjaan, hiburan, atau gangguan tidur. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berbagai jurnal kesehatan menyoroti konsekuensi serius dari begadang dan kurang tidur secara terus-menerus. Artikel ini akan membahas beberapa dampak negatif dari begadang berdasarkan temuan ilmiah.

1. Penurunan Fungsi Kognitif dan Konsentrasi

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Nature Reviews Neuroscience, begadang dapat memengaruhi kemampuan kognitif seseorang, termasuk konsentrasi, fokus, dan daya ingat. Kurang tidur berulang kali mengganggu fungsi otak dalam memproses informasi, sehingga menyebabkan kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat, mudah lupa, serta penurunan produktivitas. Sebuah studi oleh Walker (2017) juga menyebutkan bahwa kurang tidur memperlambat aktivitas otak di area frontal, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

https://wa.wizard.id/003a1b

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Sebuah artikel yang dipublikasikan dalam European Heart Journal mengungkapkan bahwa kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan hipertensi. Orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, karena begadang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan inflamasi dalam tubuh, yang berdampak langsung pada kesehatan jantung.

3. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas

Salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research mengungkapkan bahwa begadang dapat memengaruhi regulasi hormon yang berperan dalam nafsu makan. Kurang tidur menyebabkan peningkatan hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar, dan penurunan hormon leptin yang mengontrol rasa kenyang. Akibatnya, seseorang yang sering begadang cenderung lebih sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi, terutama di malam hari, sehingga berisiko mengalami obesitas.

4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Medicine menunjukkan bahwa tidur berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Begadang secara teratur dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, karena tidur yang cukup diperlukan untuk memproduksi sel-sel kekebalan tubuh. Orang yang kurang tidur lebih rentan terkena infeksi virus, seperti flu, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

5. Memengaruhi Kesehatan Mental

Sebuah studi dari Lancet Psychiatry mengungkapkan bahwa begadang atau kurang tidur kronis dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Kurangnya waktu tidur mengganggu keseimbangan kimia di otak yang memengaruhi suasana hati dan emosi. Orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami perubahan suasana hati, mudah marah, dan kelelahan mental.

6. Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

Kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin, yang berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2. Jurnal Diabetes Care menyebutkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5-6 jam setiap malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes, karena kurang tidur menyebabkan gangguan metabolisme glukosa di dalam tubuh. Hal ini memperburuk regulasi gula darah, yang pada akhirnya dapat memicu penyakit diabetes.

7. Pengaruh Negatif pada Kulit dan Penampilan

Begadang tidak hanya memengaruhi kesehatan organ dalam, tetapi juga berdampak pada penampilan fisik. Studi yang diterbitkan dalam Clinical and Experimental Dermatology menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur secara kronis cenderung mengalami penuaan kulit lebih cepat, seperti munculnya keriput dan kantung mata. Hal ini terjadi karena proses regenerasi sel kulit yang optimal terjadi saat tidur, sehingga begadang dapat memperlambat proses tersebut.

Dari berbagai penelitian yang telah diungkapkan, jelas bahwa begadang bukanlah kebiasaan yang sepele. Risiko kesehatan yang ditimbulkan dari kurang tidur dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kemampuan kognitif, kesehatan fisik, hingga kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang sehat dan teratur menjadi salah satu kunci penting untuk mempertahankan kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit serius. Idealnya, orang dewasa dianjurkan untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam guna menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal.

Dengan memahami bahaya begadang, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengatur waktu tidur dan aktivitas sehari-hari. Prioritaskan tidur yang cukup demi kesehatan jangka panjang.

(d08)
Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia