sa shop gorontalo

Dampak Media Sosial pada Remaja: Fakta Mengejutkan yang Harus Diketahui Orangtua

Editor: Febrianti Husain

DAILYPOST.ID Jakarta– Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube memungkinkan mereka untuk terhubung dengan teman, mengeksplorasi minat, serta mengakses informasi dengan cepat. Tidak hanya itu, media sosial juga menjadi sarana edukasi dan kreativitas bagi banyak anak muda.

Namun, di balik manfaat tersebut, penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat membawa berbagai risiko, mulai dari paparan standar kecantikan yang tidak realistis, cyberbullying, hingga kecanduan digital yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja.

https://wa.wizard.id/003a1b

Dampak Negatif Media Sosial bagi Remaja

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Hastuti Wulanningrum, mengungkapkan bahwa eksposur berlebihan terhadap standar sosial yang tidak realistis dapat berdampak negatif pada remaja.

“Remaja bisa ketergantungan dengan media sosial dan terpengaruh dengan konten-konten yang dilihat,” ujarnya dalam konferensi pers TikTok Teen Safety Campaign 2025 di Aroem Resto & Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

Baca Juga:   Tegas! Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Minta Eksekusi Tanah Perhatikan Aspek Kemanusiaan

Ia menambahkan bahwa remaja yang kecanduan media sosial cenderung menutup diri dan merasa terisolasi. Mereka juga lebih rentan mengalami kecemasan dan kurang percaya diri, terutama ketika standar yang mereka lihat di media sosial tidak sesuai dengan kenyataan.

Data menunjukkan bahwa 88,99 persen anak usia lima tahun ke atas di Indonesia telah mengakses internet untuk media sosial. Angka ini mencerminkan betapa besar pengaruh media sosial dalam kehidupan anak dan remaja saat ini.

Peran Media Sosial dalam Mencegah Dampak Negatif

Beberapa platform media sosial mulai berupaya mengurangi dampak negatif bagi remaja dengan menyediakan fitur-fitur yang dapat membantu pengawasan orangtua.

Reda Gaudiamo, Kreator parenting Tiktok, menjelaskan bahwa TikTok telah menghadirkan fitur “Family Pairing” yakni penyertaan keluarga menghubungkan akun mereka dengan akun anak remaja mereka.

Baca Juga:   Langkah Pemprov Sulbar Cegah Gizi Buruk: Makan Bergizi Gratis di Sekolah

“Dengan fitur ini, orangtua bisa merangkul remaja dan mengawasi mana yang baik dan buruk,” jelasnya.

Menurutnya, pendidikan bagi orangtua tentang pembatasan penggunaan media sosial juga sangat penting. Mereka harus memahami konten apa saja yang layak dikonsumsi oleh anak-anak mereka serta batasan waktu penggunaan yang sehat.

“Sudah menjadi tugas orangtua untuk menjadi pendamping yang baik dalam membimbing anak,” tambah Reda.

Bagaimana Orangtua Bisa Membantu?

Sebagai orangtua, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu anak menggunakan media sosial dengan bijak:

  1. Tetapkan batasan waktu penggunaan – Batasi waktu screen time agar anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial.
  2. Awasi konten yang dikonsumsi anak – Pastikan anak mengakses konten yang positif dan sesuai dengan usianya.
  3. Gunakan fitur parental control – Manfaatkan fitur seperti Family Center di TikTok atau fitur sejenis di platform lain untuk memantau aktivitas digital anak.
  4. Ajak anak berdiskusi tentang media sosial – Bangun komunikasi yang terbuka agar anak merasa nyaman berbicara tentang pengalaman mereka di dunia digital.
  5. Dorong aktivitas di luar media sosial – Ajak anak melakukan kegiatan lain yang lebih produktif, seperti membaca, olahraga, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Baca Juga:   Insiden Kebakaran di ATR/BPN: Tim Damkar Gerak Cepat, Penyebab Masih Diselidiki

(d10)

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia