- Senior Hamas dari Palestina, Osama Hamdan, telah mengundang pengusaha terkenal Amerika Serikat, Elon Musk, untuk mengunjungi wilayah Gaza, dengan tujuan agar Musk dapat melihat sendiri kehancuran yang diakibatkan oleh serangan Israel. Elon Musk telah menyatakan dukungannya terhadap Israel sebelumnya, namun juga terkena tudingan sebagai sosok anti-Yahadi karena unggahan di media sosialnya.
“Dalam upaya menjaga objektivitas dan kredibilitas, kami mengundangnya untuk melihat dampak tragis yang dirasakan masyarakat Gaza akibat serangan dan pembantaian yang terjadi,” ujar Hamdan dalam sebuah keterangan pers di Beirut, Lebanon, sebagaimana dilansir oleh Reuters pada Rabu (29/11/2023).
Pada Senin lalu, Musk melakukan kunjungan ke wilayah tersebut dan mengeluarkan dukungannya terhadap Israel. Hal ini muncul setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas diperpanjang selama 48 jam.
Menyikapi situasi tersebut, Hamdan menyebut bahwa dalam kurun waktu 50 hari, Israel telah menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak yang merusak rumah warga Gaza yang tak berdaya. Dia juga mengajak Presiden ASU, Bed3n, untuk meninjau kembali hubungan ASU dengan Israel dan menghentikan pasokan senjata kepada mereka.
Hamdan juga meminta bantuan internasional untuk mengirim tim pertahanan sipil guna membantu mengevakuasi jenazah yang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut ribuan orang masih terjebak akibat kehancuran tersebut.
Gencatan senjata yang baru-baru ini diperpanjang menjadi penghentian pertama dalam tujuh pekan pertempuran antara Hamas dan Israel. Pertempuran ini telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang yang berhasil kembali ke Gaza menurut laporan Israel.
(Berri L)