Gorontalo – Ratusan sopir truk kontainer yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Gorontalo melakukan aksi mogok kerja di depan Gedung DPRD Provinsi Gorontalo, Rabu (16/10/2024). Aksi ini dipicu oleh penumpukan lebih dari 600 kontainer yang tertahan akibat sejumlah kebijakan yang dianggap menghambat distribusi barang, serta kelangkaan BBM yang memperparah situasi.
Gerak cepat Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Faisal Hulukati yang menemui para demonstran. Dirinya menjelaskan bahwa terdapat 6 point yang mejadi tuntutan para demonstran, dan pemicu aksi tersebut yakni pencabutan Peraturan gubernur (Pergub) nomor 73 tahun 2017 yang mengatur pembatasan jam operasional truk serta adanya kelangkaan BBM solar bersubsidi.
“Kita tidak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut. Saat ini sudah ada lebih dari 600 kontainer yang tertahan, dan besok akan bertambah menjadi sekitar 650. Kami dari DPRD telah sepakat untuk meminta Kadis Perhubungan Provinsi Gorontalo segera mengambil tindakan agar distribusi bisa berjalan kembali,” tegas Faisal.
Ia menyebutkan bahwa meski Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk, DPRD tetap mendesak agar kontainer-kontainer tersebut segera beroperasi untuk mengurai penumpukan barang yang terhenti.
“Kami berharap ada kebijakan segera yang bisa menjawab harapan para supir kontainer agar mereka bisa kembali beroperasi dan distribusi barang ke masyarakat tidak terhambat lebih lama lagi,” tambah Faisal.
Terkait kelangkaan BBM yang juga menjadi kendala besar bagi operasional kontainer, Faisal menyampaikan bahwa DPRD dan Pemerintah sudah berdiskusi dengan para pelaku ekonomi dan mendapatkan komitmen untuk penambahan suplai BBM sebanyak 80 ribu liter, atau sekitar 8 ribu liter per hari.
“Ini menjadi salah satu solusi yang diharapkan bisa meringankan masalah kelangkaan BBM sehingga operasional kontainer bisa kembali normal,” pungkasnya.
Aksi mogok ini diharapkan bisa segera diakhiri setelah adanya komitmen dari DPRD dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara cepat, demi menjaga kelancaran distribusi barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Gorontalo.