Gorontalo– Seorang nelayan bernama Oskar Kaluku (60) dari Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara, menjadi perhatian setelah menangkap seekor ikan Coelacanth, makhluk purba yang pernah hidup di era dinosaurus. Ikan sepanjang 1 meter dan seberat 41 kilogram itu kini sedang diawetkan oleh tim peneliti dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Kronologi Penemuan
Oskar menangkap ikan tersebut pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, ikan itu seolah menghampiri perahu Oskar.
“Ikan itu mendekati perahu, lalu Pak Oskar mengambil alat pancing tradisional yang disebut gancu atau ganjo, dan berhasil mengangkat ikan tersebut,” jelas Isnain.
Setibanya di darat, Oskar menunjukkan ikan tersebut kepada warga. Reaksi masyarakat pun penuh kekaguman karena mereka tidak pernah melihat ikan seperti itu sebelumnya.
“Ikan ini membuat nelayan dan warga terkejut karena mereka belum pernah menemukannya, bahkan tidak mengetahui namanya,” kata Isnain.
Setelah penemuan ini diunggah di media sosial oleh salah seorang warga, kabar tersebut sampai ke pihak Unsrat Manado. Para peneliti langsung bergerak menuju Desa Imana untuk memeriksa ikan tersebut.
“Peneliti dari Unsrat menyampaikan bahwa ikan ini adalah Coelacanth, ikan purba yang sangat langka dan dilindungi. Mereka memutuskan untuk membawanya ke Manado untuk diawetkan dan dipelajari lebih lanjut,” ungkap Isnain.
Coelacanth merupakan ikan prasejarah yang mampu bertahan dari berbagai era kepunahan, termasuk ‘Great Dying’ yang memusnahkan 90 persen spesies di Bumi, dan kepunahan dinosaurus.
Ikan ini pertama kali dideskripsikan oleh Louis Agassiz pada 1836 dari fosil berusia 260 juta tahun. Coelacanth dianggap sebagai salah satu fosil hidup karena masih mempertahankan bentuknya seperti jutaan tahun lalu.
Penemuan di Gorontalo ini menambah daftar penemuan Coelacanth, yang sebelumnya lebih sering ditemukan di perairan Indonesia Timur dan Afrika Selatan.
(d10)