, Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, secara langsung melakukan peninjauan terhadap tiga lokasi proyek yang sedang berjalan di Kota Gorontalo. Ketiga proyek ini dibiayai menggunakan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
Dari delapan proyek yang sedang berlangsung, terdapat tiga proyek yang mengalami keterlambatan, sehingga Wali Kota Marten Taha turun langsung untuk melakukan peninjauan. Ketiga proyek yang ditinjau adalah proyek Nani Wartabone, proyek IPA Dungingi, dan proyek IPA Dumbo Raya.
Wali Kota Marten memberikan penjelasan kepada media pada Rabu (31/05/2023). Proyek-proyek yang ditinjau belum mencapai 100% dan melalui peninjauan ini, Marten ingin melihat sejauh mana kemajuan proyek-proyek tersebut.
“Tadi di Nani Wartabone ini memang mengalami keterlambatan karena kita melakukan pemutusan hubungan kontrak dengan kontraktor pertama. Proses pemutusan hubungan kontrak kami memakan waktu hampir 3 bulan,” ungkapnya di lokasi proyek IPA Dumbo Raya.
“Secara administratif, kami harus melakukan pemilihan ulang terhadap kontraktor yang mampu. Mengapa memakan waktu lama? Karena kami mensyaratkan kontraktor yang benar-benar mampu dan tidak perlu lagi melalui proses tender,” tuturnya.
Dalam pemilihan kontraktor baru tersebut, Marten memberikan tiga persyaratan, yaitu kemampuan finansial, kemampuan taktikal, dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jika ketiga persyaratan ini dapat dipenuhi, bukan hanya pernyataan dari kontraktor, kami juga melakukan penelitian langsung di tempat. Misalnya, kami melihat kemampuan keuangan di bank, apakah mereka memiliki cukup dana atau tidak, dan sebagainya,” jelasnya.
Marten memastikan melalui seleksi yang ketat, ia memberikan target kepada kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut pada akhir bulan Juli tahun 2023.
“Saya telah menargetkan tanggal 18 Juli untuk selesainya pekerjaan ini. Dari empat segmen, segmen 1-2 sudah selesai, sementara segmen 3-4 masih dalam tahap pengulangan. Dalam dua minggu ke depan, pengecoran akan dilakukan,” ucapnya.
Selanjutnya, proyek IPA Dungingi mengalami keterlambatan karena peralatan yang digunakan harus dikirim dari luar daerah. Marten menjelaskan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan dan peralatan sudah ada, dan mulai besok pemasangan akan dilakukan, tinggal plat baja yang belum dipasang.
Terakhir, peninjauan dilakukan pada proyek IPA Dumbo Raya. Marten mengatakan bahwa kendala pada proyek ini terletak pada jaringan pipa yang melintasi sungai.
“Saat ini, hanya tinggal meletakkan pipa sepanjang 112 meter dari ujung ke ujung, sehingga praktisnya proyek ini sudah selesai 100%,” katanya.
“Pada pertengahan Juni, proyek ini diharapkan selesai 100%. Oleh karena itu, saya berharap semua proyek yang dibiayai oleh dana pemulihan ekonomi dapat selesai sesuai dengan target kami. Meskipun ada dua proyek yang mengalami keterlambatan, yaitu kawasan perdagangan dan Panjaitan, tapi Alhamdulillah semuanya dapat dilaksanakan, dan kami sudah menargetkan agar semuanya selesai pada akhir Juli oleh SMI,” tutupnya.
(Jefri)