Jakarta — Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis, dipengaruhi oleh dua sentimen utama. Pertama, sentimen geopolitik terkait rencana serangan Iran ke Israel, dan kedua, kekhawatiran terhadap angka inflasi di Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan dari CNBC, pada Jumat (12/4/2024), harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei mengalami penurunan sebesar USD 1,19 atau 1,38% menjadi USD 85,02 per barel. Sedangkan harga minyak Brent, patokan harga minyak dunia untuk pengiriman Juni, turun sebesar 74 sen atau 0,82% menjadi USD 89,74 per barel.
Pada perdagangan Rabu, harga minyak mentah sempat naik lebih dari 1% setelah laporan dari Bloomberg News mengenai rencana serangan Iran terhadap Israel. Namun, analis senior Price Futures Group, Phil Flynn, menyatakan bahwa risiko geopolitik tersebut tidak terjadi pada hari Kamis, sehingga pasar merasa lega.
“Saat ini pasar menunggu penurunan lainnya,” kata Flynn.
Harga minyak mentah AS dan minyak mentah global masing-masing turun sekitar 1,8% dan 1,4% selama minggu ini akibat peningkatan ketegangan geopolitik yang mulai mereda.
Direktur Pelaksana Velandera Energy Partners, Manish Raj, menyatakan bahwa para pelaku pasar saat ini memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap geopolitik.
“Pedagang mengabaikan risiko perang sampai mereka melihat tentara berbaris atau melepaskan tembakan,” kata Raj.
Meskipun demikian, situasi ini terus dipantau dengan ketat oleh pasar, sementara para analis memperkirakan bahwa faktor geopolitik masih akan mempengaruhi harga minyak dunia dalam jangka pendek.
