sa shop gorontalo

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Melemah, Bank Indonesia Lakukan Intervensi

Dailypost.id
Rupiah - Dolar (Foto: Ilustrasi/Antara)

DAILYPOST.ID Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami pelemahan, bertengger di level Rp16.400-an. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.412 per dolar AS, melemah 142 poin atau minus 0,87 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Data dari Google Finance pada Selasa (18/6) pagi menunjukkan dolar AS berada di posisi Rp16.432, turun 0,33 persen. Namun, dolar AS sempat mencapai level Rp16.486, mendekati Rp16.500. Meski demikian, nilai rupiah tersebut masih perkiraan lantaran perdagangan dalam negeri masih tutup. Data Jisdor terakhir mencatat nilai rupiah per 14 Juni 2024 berada di Rp16.374.

https://wa.wizard.id/003a1b

Pelemahan rupiah bukanlah fenomena tunggal di Asia. Yen Jepang turun 0,12 persen, ringgit Malaysia turun 0,11 persen, dan won Korea Selatan turun 0,44 persen. Meskipun begitu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa kondisi mata uang Indonesia masih lebih stabil dibandingkan beberapa negara lain.

Perry memastikan bahwa Bank Indonesia telah melakukan berbagai intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Salah satu langkah yang diambil adalah menarik portofolio asing ke dalam negeri. “Kami telah melakukan berbagai intervensi, termasuk menarik portofolio asing untuk masuk ke pasar domestik,” ungkap Perry.

Baca Juga:   Rupiah Menguat di Awal Pekan

Penyebab dan Dampak Pelemahan Rupiah

Pelemahan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Di tingkat global, penguatan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi dunia menjadi faktor utama yang menekan mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia. Di dalam negeri, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi turut berkontribusi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.

Dampak dari pelemahan rupiah ini cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia. Harga barang impor menjadi lebih mahal, yang berpotensi meningkatkan inflasi. Selain itu, biaya utang luar negeri pemerintah dan swasta juga meningkat. Oleh karena itu, langkah-langkah intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Baca Juga:   Nilai Tukar Rupiah Melemah Akibat Ketegangan Timur Tengah

Upaya Bank Indonesia Menjaga Stabilitas Rupiah

Bank Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Selain menarik portofolio asing, BI juga melakukan intervensi di pasar valuta asing dan meningkatkan suku bunga acuan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah dan mencegah pelemahan lebih lanjut.

Gubernur BI Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan global dan domestik serta siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. “Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas rupiah melalui berbagai kebijakan yang adaptif terhadap kondisi ekonomi saat ini,” tambah Perry.

Prospek Nilai Tukar Rupiah ke Depan

Melihat kondisi saat ini, prospek nilai tukar rupiah masih dihadapkan pada tantangan besar. Namun, dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil oleh Bank Indonesia, diharapkan nilai tukar rupiah dapat berangsur stabil. Kerjasama antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar.

Baca Juga:   Sekda Roni Sampir Rumuskan Strategi Kendalikan Inflasi di Gorontalo

Dalam jangka panjang, upaya memperkuat fundamental ekonomi domestik sangat diperlukan. Peningkatan investasi, penguatan sektor ekspor, dan pengelolaan utang yang baik akan membantu menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih mengalami tekanan, namun langkah-langkah intervensi dari Bank Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas. Dengan kebijakan yang tepat dan kerjasama dari berbagai pihak, prospek nilai tukar rupiah di masa depan diharapkan dapat lebih stabil dan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia