Jakarta — Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada posisi Rp16.364 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin pagi. Mata uang Garuda tercatat menguat 10 poin atau 0,06 persen dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang bervariasi. Peso Filipina mencatat kenaikan 0,24 persen, yuan China naik tipis 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia juga menguat 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,06 persen.
Namun, beberapa mata uang lainnya mengalami pelemahan. Won Korea Selatan turun 0,44 persen, yen Jepang melemah 0,16 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.
Pergerakan mata uang negara maju juga menunjukkan tren yang bervariasi. Euro Eropa menguat 0,31 persen, dolar Kanada dan dolar Australia masing-masing naik 0,03 persen, sementara poundsterling Inggris tumbuh 0,08 persen.
Kenaikan nilai tukar rupiah ini mencerminkan sentimen positif di pasar mata uang yang didukung oleh faktor internal dan eksternal. Penguatan ini juga diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS dapat memberikan dampak positif pada impor, mengurangi biaya impor bahan baku dan barang modal yang dibutuhkan untuk berbagai sektor industri di Indonesia. Selain itu, stabilitas rupiah juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap pasar Indonesia.
Namun, pergerakan nilai tukar yang bervariasi di kawasan Asia dan mata uang negara maju menunjukkan adanya dinamika global yang harus terus diwaspadai. Kebijakan moneter dan fiskal dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan Eropa, akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi arah pergerakan nilai tukar di masa mendatang.
Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan terus berkoordinasi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dengan mengimplementasikan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi volatilitas pasar global. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa penguatan rupiah dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi perekonomian nasional.
