Jakarta– Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuri perhatian publik dengan busana batik yang dikenakannya saat bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Rabu (15/1/2025). Dalam pertemuan itu, Jokowi tampil dengan kemeja batik berwarna navy yang dihiasi siluet naga berwarna oranye dan krem.
Kemeja tersebut memuat dua motif naga yang saling berhadapan di bagian depan. Ternyata, batik ini adalah karya dari Galeri Bendoro Batik Solo, dengan motif yang dinamakan Naga Dersonolo.
Menurut pemilik Galeri Bendoro Batik Solo, Aris Suharsono Yosodhiningrat, batik tersebut merupakan batik tulis tangan 100 persen, yang dibanderol dengan harga Rp 5.750.000.
Aris menjelaskan bahwa motif Naga Dersonolo mencerminkan simbol keberanian, penjagaan, dan perlindungan. Naga ini digambarkan hidup di kayangan atau angkasa luas, dengan sayap yang melambangkan kemampuan menghadapi tantangan dan menghalau hal-hal buruk.
“Gambar Naga Dersonolo adalah simbol penjagaan dan keberanian. Elemen sayapnya merepresentasikan perlindungan dari segala keburukan,” ujar Aris kepada Kompas.com pada Jumat (17/1/2025).
Motif Naga Dersonolo termasuk ke dalam kelas batik gaya Solo modern. Dengan warna biru navy sebagai dasar, batik ini memberikan kesan kewibawaan dan kepercayaan diri. Perpaduan warna oranye dan krem menambah unsur kemewahan dan keberanian pada motifnya.
“Warna biru melambangkan kepercayaan diri dan kewibawaan yang tidak invasif, sementara perpaduan oranye dan coklat memberikan kesan modern sekaligus mewah,” tambah Aris.
Meski saat ini batik tersebut viral karena dikenakan oleh Presiden Jokowi, Aris menegaskan bahwa motif Naga Dersonolo telah diciptakan jauh sebelum Jokowi menjadi Presiden RI.
Pertemuan antara Jokowi dan Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak hanya menjadi momen strategis, tetapi juga mencerminkan simbol budaya yang mendalam. Batik Naga Dersonolo yang dikenakan Jokowi membawa pesan filosofi keberanian dan penjagaan, sesuai dengan semangat kepemimpinan yang diusungnya.
(d10)