Jakarta- Pasukan Israel melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang di Rumah Sakit Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, dalam tengah serangan udara yang terus berlanjut di daerah tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, mengonfirmasi bahwa “Pasukan pendudukan menahan banyak staf medis di dalam Kompleks Medis Nasser, yang mereka (Israel) ubah menjadi pangkalan militer.”
Militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang melakukan operasi pengejaran terhadap para militan di Nasser. Sejauh ini, mereka telah menangkap sekitar 100 orang di lokasi tersebut, serta membunuh orang-orang bersenjata di sekitar rumah sakit dan menemukan senjata di dalamnya.
Hamas membantah tuduhan bahwa para pejuangnya menggunakan fasilitas medis untuk berlindung. Namun, setidaknya dua sandera Israel yang dibebaskan mengakui bahwa mereka ditahan di Nasser.
Serangan Israel terhadap rumah sakit ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan para pasien, pekerja medis, dan pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di sana.
Lebih lanjut ke selatan di Rafah, kondisi kemanusiaan Gaza semakin memburuk akibat musim dingin yang ekstrem. Tenda pengungsi terbang dan hujan menggenangi area tersebut, menyebabkan kondisi yang sudah sulit semakin parah.
Rencana Israel untuk menyerang Rafah telah memicu kekhawatiran internasional akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyalahkan Israel atas kurangnya kemajuan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Hamas menegaskan bahwa mereka hanya akan menerima gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pencabutan pengepungan, serta pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan “kemenangan mutlak” atas Hamas. Namun, ia juga menyatakan bahwa fleksibilitas dalam posisi Hamas dapat memajukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan pembebasan para sandera.
Serangan udara dan darat Israel telah menyebabkan kerusakan parah di Gaza dan memaksa hampir seluruh penduduknya meninggalkan rumah mereka. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah warga sipil, dengan total 28.858 orang yang tewas.
Setidaknya 83 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara di Gaza sejak Jumat, termasuk satu orang pada hari Sabtu di Rafah, wilayah yang berbatasan dengan Mesir dan merupakan pos terakhir Hamas menurut Israel.
Militer Israel menyatakan bahwa jet-jet tempurnya telah menewaskan sejumlah militan dalam pertempuran di Gaza sejak Jumat.