sa shop gorontalo

Tegas! Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Minta Eksekusi Tanah Perhatikan Aspek Kemanusiaan

DAILYPOST.ID Jakarta– Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid turun langsung ke lokasi penggusuran di Desa Setia Mekar, Kabupaten Bekasi. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam mencari solusi bagi masyarakat terdampak serta memastikan bahwa negara hadir dalam penyelesaian konflik agraria.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nusron bertemu langsung dengan warga yang rumahnya telah digusur, termasuk Asmawati, Mursiti, dan Yaldi.

https://wa.wizard.id/003a1b

“Saya bersyukur bisa bertemu dengan warga yang terdampak. Saya melihat langsung lima rumah yang telah digusur, termasuk milik mereka,” ujar Menteri Nusron setelah meninjau kondisi di lapangan.

Baca Juga:   Menteri Koperasi: Program Makan Bergizi Gratis Didukung 1.923 Koperasi

Menteri Nusron menyatakan komitmennya untuk membantu warga dalam menyelesaikan persoalan ini. Ia menegaskan bahwa proses eksekusi lahan harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan.

“Eksekusi seharusnya tetap mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Tidak bisa hanya main gusur begitu saja. Ada orang yang terdampak, seharusnya ada pendekatan terlebih dahulu, termasuk memastikan adanya ganti rugi yang layak,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Menteri Nusron akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Cikarang untuk memfasilitasi mediasi antara warga terdampak dan pihak terkait. Ia juga menegaskan bahwa warga yang membeli tanah secara sah tidak boleh dirugikan dalam proses ini.

Baca Juga:   Jelang Idul Fitri, Tren Penjualan Emas Meningkat: Antara Kebutuhan dan Investasi

Turut mendampingi Menteri Nusron dalam kunjungan ini, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi.

(d10)

 

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia