, Bonebol – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango terus memantapkan program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Ini menyusul dengan adanya kepengurusan baru Forum KKS Bone Bolango 2021-2023 yang dinahkodai oleh Lolly Junus, yang juga merupakan Ketua TP. PKK Kabupaten Bone Bolango.
Dan untuk memantapkan Program KKS tersebut, Forum KKS melakukan rapat Koordinasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, di RM. Miranti Indah Kecamatan Tilongkabila, Sabtu (13/2/2021).
Jika pada tahun 2019 lalu Kabupaten Bone Bolango sukses meraih predikat KKS berupa penghargaan Swasti Saba Padapa, tahun ini Ketua KKS Bone Bolango, Lolly Junus justru menargetkan Kabupaten Bone Bolango akan meningkat menjadi Swasti Saba Wiwerda.
“Forum KKS Bone Bolango bersama-sama dengan pemerintah daerah menargetkan bisa meraih piagam penghargaan Swasti Saba Wiwerda,” ungkap Lolly.
Penghargaan KKS sendiri terbagi dalam tiga tingkatan. Yakni Pemantapan (Padapa), Pembinaan (Wiwerda) serta Pengembangan (Wistara).
Maka untuk dapat meraih perhargaan tersebut, lanjut Ketua KKS, tentunya diperlukan kolaborasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Forum KKS dan stakeholder, agar tercipta Kabupaten Bone Bolango yang bersih, aman, nyaman dan sehat.
“Untuk meraih penghargaan tersebut, terpenting adalah diperlukan kerja sama dengan saling membantu dan mendukung,” imbuhnya.
Harapan untuk meraih target itu, diakui Lolly memang tidaklah mudah, mengingat saat ini Pemerintah Daerah dan masyarakat sedang dihadapkan dengan Pandemi Covid-19.
“Bupati Bone Bolango Hamim Pou sendiri, telah menargetkan Bone Bolango harus dapat penghargaan Swasti Saba Wiwierda tahun 2021 ini. Walaupun agak berat syaratnya, karena disesuaikan dengan keadaan saat ini, yaitu pandemi COVID-19,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Binkesmas Roos Panai mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango menyampaikan, untuk penilaian KKS sendiri, penekanannya ada pada penilaian Open Defecation Free (ODF) yakni kondisi dimana masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
“Tantangan untuk penilaian Swasti Saba Wiwerda adalah desa yang sudah Open Defecation Free (ODF) harus mencapai 80%. Olehnya itu, kita harus bergerak melalui Kader Desa, Dasa Wisma, Kader Remaja yang akan kita bina melalui Posyandu Remaja,” ungkap Roos. (Rls/Hms Bonebol)
Foto : istimewa/hms