,Gorut- Anggota Komisi 2 DPRD Gorontalo Utara (Gorut), Gustam Ismail mengatakan, persoalan minimnya ketersediaan pupuk yang ada di Gorut harus mendapat solusi bersama dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah.
“Sampai kapanpun tidak akan selesai, kalau masyarakat petani menginginkan kebutuhannya terpenuhi secara keseluruhan, ini yang jadi persoalan,” ungkap Gustam ismail, Senin (6/6/2022).
Politisi PKS ini juga mengatakan, yang dimasalahkan oleh salah satu kelompok tani dari Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito tersebut, kelompok itu hanya melihat kebutuhan dan apa yang menjadi jatah dalam kelompoknya sendiri, yang harus dipenuhi oleh pengecer.
Sementara itu lanjut Gustam, jatah pupuk subsidi yang diberikan oleh distributor kepada pengecer, jika dibagi rata dengan seluruh kelompok yang ada, memang tidak akan mencukupi kebutuhan setiap kelompok dan itu yang harus dicarikan solusi.
“Yang melapor satu kelompok, sementara yang ada di sana 57 kelompok terdiri dari 4 desa, dengan kisaran luasan lahan 14 ribu hektare, Sementara jatah yang masuk itu baru 90 ton, jelas mengalami kekurangan,” ujar Gustam.
Setelah dipertanyakan ke pihak pengecer juga, lanjut Gustam, ternyata masih banyak pupuk yang ada di pengecer, belum ditebus oleh petani, karena ketersediaan anggaran yang tidak dimiliki oleh petani.
“Ini sebenarnya, seharusnya bisa diselesaikan di desa, tetapi memang kita juga tidak menyalahkan pelapor, karena dia juga butuh,” imbuh Gustam.
Gustam, juga mengapresiasi laporan tersebut, karena persoalan kontrol, kritis terhadap pelaksanaan aktivitas di desa dan daerah, juga butuh orang-orang yang kritis.
“Yang jelas tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, hanya ini butuh dicarikan solusi secara bersama-sama,” tandasnya. (Adv)